- SEPUTAR PESANTREN

DPR Gandeng LDII Siapkan Tenaga Kerja Berkompeten Berbasis Pondok Pesantren

Jakarta (18/7). Anggota DPR RI Komisi IX Saniatul Lativa berkunjung ke Kantor DPP LDII. Dalam lawatannya tersebut, ia disambut Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso. Dalam kesempatan tersebut, Saniatul Lativa mengatakan permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia masih sulit untuk diurai.

Berbagai masalah muncul seperti belum siapnya SDM tenaga kerja Indonesia ketika di tempatkan di dunia usaha, “Masih mendapat ilmu dari tempat kuliahnya. Jadi untuk kompetensi skill masih jauh dari panggang api,” ujarnya saat berkunjung ke Kantor DPP LDII Patal Senayan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Jumat, (15/7).

Menurutnya, dalam upaya mempersiapkan SDM yang berkompeten Komisi IX menggagas program Balai Latihan Kerja (BLK). Diharapkan dengan BLK kompetensi tenaga kerja Indonesia meningkat. “BLK ini nantinya akan memberikan skill yang memang dibutuhkan oleh perusahaan,” ujarnya.

Terdapat BLK komunitas, tambahnya, dikhususkan komunitas maupun pondok-pondok pesantren yang bertujuan untuk membuka pandangan para santri, masyarakat sekitar maupun komunitas yang ini berwirausaha. “Jadi, tidak mengandalkan menjadi karyawan dan mengandalkan bekerja di perusahaan tapi lebih meningkatkan kemampuannya sehingga bisa berwirausaha,” ucapnya.

Menurutnya, LDII memiliki banyak pondok pesantren yang bernaung di bawahnya. Ia melihat Angkatan kerja muda LDII perlu dibekali kompetensi kemandirian. “Untuk mendapat bantuan BLK, Pondok pesantren LDII barangkali bisa berkoordinasi DPR RI yang ditugaskan di Komisi IX yang ada di masing-masing daerah pemilihan (Dapil),” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso mengatakan salah satu yang perlu digarap dalam rangka mensejahterakan masyarakat adalah penyiapan lapangan kerja. Pihaknya menjalin komunikasi dengan stakeholder khususnya DPR RI Komisi IX yang menangani hal itu.

“Dalam rangka kita menyiapkan kualitas kebutuhan pasar tentang ketenagakerjaan yang sekarang sedang digarap. Terutama adalah dalam rangka penyelamatan sekaligus memberikan ruang lapangan kerja yang lebih luas terlebih lagi bagi warga LDII yang ingin bekerja di luar negeri,” ujarnya.

Menurutnya, komunikasi dengan Komisi IX sangat diperlukan dalam rangka mempersiapkan pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan. LDII memiliki BLK di lingkungan pondok pesantren berkat kerja sama dengan Komisi IX dalam rangka syiar Islam sekaligus memberikan ruang kerja para santri untuk bekerja ke dalam negeri maupun keluar negeri.

“Itulah salah satu hasil komunikasi kami dengan Anggota DPR RI Komisi IX, Bu Saniatul Lativa. Sehingga kami mampu menyiapkan tenaga-tenaga kerja yang profesional,” urainya.

Saat ini, menurutnya, tinggal pengoptimalan BLKI, terutama terkait permintaan tenaga kerja ke Jepang dan Korea Selatan. “Itu salah satu yang akan kami siapkan dan kami komunikasikan dengan Komisi IX,” tutupnya.

Social Media Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *