Fakta dan Referensi Bahwa LDII Bukanlah Aliran Sesat
Menindaklanjuti maraknya berbagai aliran & keyakinan yang berkembang di masyarakat Indonesia, Pada tanggal 6 November 2007 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mengeluarkan Fatwa tentang 10 Kriteria Aliran Sesat.
10 KRITERIA ALIRAN SESAT FATWA MUI PUSAT 6 NOVEMBER 2007
1.Mengingkari rukun Iman & Rukun Islam
2.Mengakui & atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syariat (AlQuran & As-Sunnah)
3.Meyakini turunnya wahyu setelah Al-Quran
4.Mengingkari otensitas & atau kebenaran isi Al-Quran
5.Melakukan penafsiran Alquran yg tidak berdasar kaidah tafsir
6.Mengingkari kedudukan Hadits Nabi sebagai sumber ajaran Islam
7.Melecehkan atau merendahkan para Nabi & Rosul
8.Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terakhir
9.Merubah,menambah & mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syar’i, seperti haji tidak ke Baitullah, shalat fardhu tidak 5 waktu
10.Mengkafirkan sesama Muslim tanpa dalil syar’i, seperti mengkafirkan muslim hanya karena bukan kelompoknya.
Naudzubillah min dzalik, semoga kita terhindar dari hal-hal di atas.
Kabar baiknya, alhamdulillah LDII tidak termasuk 10 kriteria di atas.
Tuhannya LDII yaitu ALLAH SWT, Nabinya yaitu Nabi Muhammad SAW, Pedomannya hanya Alqur’an dan Al-Hadits, Hajinya ke Baitullah, LDII juga mengamalkan Rukun Islam dan Rukun Iman.
Adapun tuduhan yang sering di alamatkan kepada LDII yaitu ldii dianggap mengkafirkan orang lain yang bukan kelompoknya.
Mengkafirkan orang lain bukanlah produk dan doktrin LDII lho ya…
Seseorang dinilai Kafir & Iman hanya otority (kewenangan) Alloh SWT seperti yang difirmankan-Nya dalam Kitab Suci Alquran, manusia tidaklah berhak memvonis orang lain kafir apalgi belum pernah diajak dan dikenalkan ajaran Islam yang sesuai Al Quran dan Al Hadits.
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang menuduh kafir pada orang lain dan ternyata ia tidak seperti yang dituduhkan, maka tuduhan tersebut akan berbalik padanya..(Al-Hadits)
Bila ada warga LDII yang berbuat demikian, sekali lagi itu bukan doktrin dari LDII.
LDII BUKAN ALIRAN SESAT
Ketua Umum DPP LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), Prof DR Ir KH. Abdullah Syam, M.Sc menegaskan, keberadaan LDII bukan aliran atau ajaran sesat sebagaimana anggapan yang bergulir di tengah masyarakat.
Hal ini dikarenakan masyarakat tidak tahu LDII yang sebenarnya, sehingga muncul anggapan LDII aliran sesat dan stigma negatif lainnya.
Untuk itu, LDII telah memberi klarifikasi ke MUI Pusat tentang stigma (anggapan) yang bergulir di tengah masyarakat.
Tentu dalam hal ini banyak orang tidak senang, bukan karena segi pemahaman ajaran, tetapi ada kesalahpahaman komunikasi saja.
Ditegaskannya, perlu diketahui LDII dalam dakwahnya tidak mengkafir-kafirkan dan menajiskan orang.
LDII bukan penerus atau ajaran Islam jamaah, tetapi LDII berada untuk memperbaiki akhlak masyarakat dengan dakwah.
LDII TIDAK MENGEPEL BEKAS SHOLAT SELAIN WARGA LDII
Mungkin masih ada segelintir masyarakat yang beranggapan kalau sholat di Masjid yang dipakai kegiatan LDII, bekas sholatnya di pel…masih ada saja yang bertanya pertanyaan 20 tahun yang lalu tersebut apakah kalau sholat di masjid yang dipakai kegiatan LDII bakalan di pel…begitu ya?
Ah, ada-ada saja isyu/fitnah yang berkembang ini…
wake up man! daripada katanya orang-katanya orang lebih baik buktikan saja deh isyu tersebut apakah benar seperti itu??
Masjid-masjid yang dipakai kegiatan LDII saat ini rata-rata alasnya karpet..hwualah repot amat ya jadi warga LDII kalau harus ngepel seperti anggapan orang-orang itu..bisa-bisa buka laundry nih..he…he…
Faktanya : banyak kok selain warga LDII yang ikut sholat di masjid-masjid yang dipakai kegiatan LDII baik untuk sholat 5 waktu maupun sholat jumatan, terbuka kok….baik-baik saja kok TIDAK DI PEL…
Ya itu tadi mendingan buktikan saja deh..dan lebih baik lagi silakan ikuti kegiatan-kegiatan baik pengajian atau acara-acara lain yang diadakan LDII supaya tahu betul bagaimana sebenarnya LDII…
Jangan katanya orang atau katanya buku karangan dari orang yang tidak senang dengan LDII yang bukunya tidak dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah…
Tentu Anda yang berintektual dan berwawasan harusnya tidak mudah percaya begitu saja donk dengan yang begituan….harus ada cek & ricek, harus ada pembuktian kebenarannya ya.
Kalau ada terjadi ada yang sholat di tempat LDII kemudian bekas sholatnya di pel..tolong beritahu kami dimana dan siapa orangnya, LDII tidak punya ajaran & doktrin seperti itu..
Yang lucu lagi, katanya kalau salaman dengan selain warga LDII bekasnya di cuci karena LDII menganggap najis orang yang bukan pengikutnya..
MasyaAllah, ada-ada saja ya…jangan-jangan nanti ada isyu juga warga LDII kalau beli cendol dicuci dulu…haaa? please deh…
Tulisan ini, diharapkan sebagai tabayyun/ klarifikasi dan hak jawab atas berita miring di berbagai media khususnya di dunia maya/internet yang mengatakan bahwa LDII adalah “aliran sesat”.
Tuduhan LDII Sesat/Kesesatan LDII merupakan tuduhan keji salah alamat dari segelintir pihak yang tidak senang kepada LDII.
Sebenarnya kami berterima kasih kepada mereka yang telah memberitakan LDII walaupun isinya berupa berita miring, fitnahan dan tuduhan keji, justru ternyata malah menjadi media promosi gratis buat LDII baik di media offline maupun di media online.
Makin difitnah, makin dicemarkan nama baiknya, dituduh macem-macem, eeeh malah bikin orang penasaran dan malah ikut ngaji di LDII dan berbalik mendukung LDII malah betah di LDII karena setelah mengikuti kegiatannya jadi mengerti apa dan bagaimana sebenarnya LDII dan kenyataannya tidak seperti yang diceritakan dalam pemberitaan miring selama ini, misalnya LDII diisyukan suka tukar menukar pasangan, LDII diisyukan mengepel bekas sholat selain warga LDII, LDII diisyukan kalau salaman di cuci lagi tangannya, LDII difitnah akan membunuh orang yang keluar dari LDII, dan lain-lain isyu-isyu menyesatkan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Padahal kenyataannya tidak khan?
Dengan pemberitaan tersebut, LDII malah makin tumbuh subur dan berkembang dimana-mana. Memang ada yang menyatakan keluar dari LDII namun cuma segelintir orang kok alias tidak banyak, tapi gantinya yang masuk jadi warga dan simpatisan ikut mengaji/mengikuti kegiatan di LDII justru gemruduk berlipat ganda…asli lho! serius!
Alloh Memastikan Barang siapa yang berpegang teguh pada Kitabillah Wasunnati Nabiyyihi, PASTI TIDAK AKAN SESAT!
Agar dalam beribadah bisa betul-betul mantap dan tidak ngambang, kita tentu perlu sebuah Keyakinan. Keyakinan bahwa yang kita amalkan dalam beribadah saat ini sudah sesuai dengan tuntunan Alloh SWT dan Rasul-Nya yang akan membawa kita masuk surga Alloh SWT dan selamat dari neraka Alloh SWT. Nah, keyakinan ini pun tentunya bukan “asal yakin”, bukan keras-kerasan/banter-banteranbicara karena baru makan, apalagi kalau keyakinannya karena taklid buta/ fanatik buta. Harus ada dasar hukum dan acuan/ tolak ukur bahwa yang kita tetapi/jalani sudah on the track / on the rule of Allah & Rasul, bukan atas dasar ro’yu/pemikiran/selera kita, bukan pula kata ucapan kyai anu, ulama anu, pejabat anu, dll. Bagi umat Islam tentunya pedoman tersebut adalah Al-Quran dan Al-Hadits.
Jadi darimana kita tahu bahwa kita sudah di rel/jalur yang benar? It’s easy right! tentu tinggal buka, gali, pelajari dan kaji pedoman kita Kitabillah dan Sunnati Nabiyyihi. Jadi tidak benar statement bahwa LDII sok suci, merasa yang paling benar sendiri, seolah-olah surga miliknya sendiri, emangnya surga punya mbahnya, dsb.. dst.
Anda sepakat khan bahwa AlQuran dan Al-Hadits khan pedoman ibadah kita. Semua ritual ibadah (perintah Allah & Rasul, Larangan Allah & Rasul, Cerita yang harus kita percayai dari Allah & Rasul) sudah di atur kok disitu, tinggal nyocokkan saja. Mau Bab apa saja ada, sampai bab cara beretika pun ada, cara berpakaian muslim laki-laki yang tidak boleh menutupi matakaki/melembrehkan pakaian bawahnya dan bagaimana wajibnya berkerudung bagi muslimah, sampai cara memakai alas kaki pun ada dijelaskan. sudah lengkap bro & Sis! tinggal cari guru dan dikaji saja.
Nah, bagaimana kita bisa tahu isi Al-Quran dan Al-Hadits kalau kita tidak membuka, membaca, mengkaji, menggali dan mempelajarinya??? Jangan-jangan Quran juga jarang dibuka, hadits sampulnya saja juga belum tahu bagaimana tampangnya Hadits Shahih Bukhory, Sahih Muslim, Sunan Nasai, Sunan Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah, Sunan Abu Daud, dsb?.
Jangankan isinya, megang aja belum pernah, malah yang gimana buku hadis juga nggak ngerti. Ehh, udah gitu menyesat-nyesatkan dan menyalah-nyalahkan orang yang mempelajari dan mengamalkan isi AlQuran dan AlHadits..pan lieur ya?hehe…
Nah, Alloh SWT (yang memiliki dunia seisinya, yang membuat dan menentukan penghuni Surga-Neraka dan yang membuat Semua Aturan/Rule, yang mengatur segala ihwalnya di langit, bumi, di segala alam), Alloh sudah menjamin lewat Sabda RasulNya bahwa selama kita berpegang teguh pada dua perkara (Kitabillah wasunnati Nabiyyihi) dipastikan TIDAK AKAN SESAT. Masa kita nggak percaya sih??? Jadi bukan dalil/pemikiran LDII lho ya, tapi dalil dari ALLOH dan Rasul-Nya. Masa nggak percaya???
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِـهِمَا كِتَابِ اللهِ وَسُنَّةِ نَبِيِّهِ رواه مالك
Telah aku (Nabi Muhammad SAW) tinggalkan dua perkara di kalangan kalian. Kalian tidak akan SESAT, selama berpegang teguh pada kedua perkara tersebut. Dua perkara tersebut yakni Kitabillah (Al Quran) dan sunnah Nabi-Nya (Al Hadis)”.
Alloh lah yang membuat alam semesta beserta isi dan skenarionya, termasuk Alloh menciptakan surga dan neraka, maka Alloh pula lah yang menentukan aturan-aturan agar bisa menjadi penghuni surganya. Alloh yang menciptakan Nabi Adam, mengusirnya ke dunia, kemudian membuat aturan agar Nabi Adam dan keturunannya kembali masuk surga.
Ibarat kita sedang menuju sebuah tujuan perjalanan, misalnya mau ke Jawa Timur dari Bandung naik kereta. Jawa Timur adalah “tujuan perjalanan” dan “kereta” adalah “transportasi yang digunakan untuk menuju tujuan”. Nah, tentunya untuk mencapai tujuan Jawa Timur maka kereta tersebut harus di rel yang benar (on the track) yang menuju Jawa Timur. Di dalam kereta, kita akan terikat aturan-aturan agar tidak diturunkan di tengah jalan diantaranya kita harus punya tiket resmi, kita juga harus tunduk aturan di dalam kereta tidak boleh semaunya.
Apalagi urusan agama yang taruhannya surga atau neraka. Tentu ada alat transportasinya dan di jalur/rel yang sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya dan kita tunduk pada aturan-aturan agama, supaya kita bisa sampai ke tujuan yakni Surga Alloh SWT dan selamat dari Neraka Alloh SWT. Dulu, awal Islam masuk ke jazirah Arab, cukup dengan membaca kalimah syahadat, sudah dijamin masuk surga. Namun, setelah itu Rasul mendapat wahyu untuk menyampaikan aturan-aturan yang harus ditaati tidak cukup membaca syahadat saja tapi ya harus shalat, puasa, zakat dan haji bagi yang mampu dan lain-lain aturan yang termaktub dalam AlQuran dan AlHadits.
Masih ingatkah anda, dulu zaman para pemuda yang dibuat tidur oleh Allah selama ratusan tahun yang dikenal dengan cerita Ashabul Kahfi, mereka memelihara anjing dan tentu diperbolehkan bahkan binatang yang masuk surga salah satunya adalah anjingnya para pemuda ashabul Kahfi tersebut. Namun, pada zaman Nabi Muhammad SAW aturan memelihara anjing hanya boleh untuk berburu dan menjaga ternak/tanaman, selain itu Nabi melarangnya bahkan bagi pemeliharanya setiap hari dikurangi pahalanya sebesar satu qiroth (satu gunung uhud). Contoh lagi dulu sholat masih bisa sambil ngobrol dll namun kemudian Nabi melarangnya, dan masih banyak lagi contoh lainnya bahwa tiap Rasul aturan mainnya berbeda dan dilanjutkan dan disempurnakan oleh Rasul berikutnya.
Baiklah mari kita kita bongkar “daleman“nya, kupas tuntas tentang LDII :
1. Pertama LDII adalah ISLAM yang berpedoman kepada AlQuran dan AlHadits yang menjalankan syariat agama Islam ini dengan menetapi, melaksanakan/mempraktekkan RUKUN ISLAM yang lima (5) perkara yaitu : Syahadat, Shalat, Zakat, Puasa dan Menunaikan Haji bagi yang Mampu. Coba perhatikan dan dengarkan syahadatnya LDII sama dengan kaum Muslim pada umumnya “Asyhadu alla ilaaha illalloh wa asyhadu anna Muhammadan Abduhu warosuluh”. Shalatnya warga LDII menghadap ke qiblat, zakatnya sama sesuai aturan Quran-Hadits, puasanya sama baik puasa wajib di bulan ramadhan (bahkan sesuai dengan sidang isbat pemerintah RI), puasa sunnah (puasa senin-kamis, puasa Nabi Dawud, dll) sama dengan anda, ibadah hajinya ke Baitullah sama dengan anda..lha terus apanya yang aneh dengan LDII ya sehingga dikatakan aliran sesat, khan kita sama??.
Maaf, penjelasan berikut dalam konteks pembinaan intern dan tabayyun kepada sesama orang Islam/Muslim yang sering membuat berita miring dan mengatakan sesat terhadap LDII. Adapun ada non Muslim/pemeluk agama lain yang membaca tulisan kami, kami menghormati (tasamuh) dan menghargai keyakinan Agama/keyakinan/kepercayaan Anda, silakan apa yang Anda yakini diamalkan dan ditetapi sesuai agama dan kepercayaannya). Kami juga merupakan anggota Forum Kerukunan antar Umat Beragama (FKUB).
Penjelasan di bawah menunjukkan bahwa LDII adalah ISLAM menetapi dalil :
19 إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَام … … سورة آل عمران
Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam [Surah Ali Imron ayat 19]
…الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا… سورة المائدة 3
…pada hari ini telah Aku (Allah) sempurnakan agama (Islam) bagi kalian, dan telah aku sempurnakan nikmat-Ku untuk kalian dan aku ridho Islam sebagai agama kalian …[Surah al-Maidah ayat 3]
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ* سورة آل عمران85
Dan barang siapa yang memilih selain Islam sebagai agama, maka tidak akan diterima darinya, dan di akhirat nanti ia tergolong orang-orang yang rugi [Surah Ali Imron ayat 85]
2. LDII mengimani RUKUN IMAN yang enam (6) perkara yaitu:
(1) Beriman kepada ALLAH SWT
(2) Beriman kepada Malaikat-malaikat
(3) Beriman kepada Kitab-kitab
(4) Beriman kepada Rasul-rasul
(5) Beriman kepada Hari Kiamat
(6) Beriman kepada Qada dan Qadar .
LDII Bersaksi sepenuh hati, jiwa dan raga bahwa tiada tuhan selain Alloh SWT, bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan dan Rasul Alloh terakhir yang diutus di muka bumi ini (LDII mengimani pula Rasul-rasul lain sebelum Nabi Muhammad SAW), juga mengimani/mempercayai Malaikat-malaikatnya Alloh, mengimani akan terjadinya hari akhir/hari pembalasan/hari kiamat, mengimani Qada dan Qadar yang telah Allah tulis di louhil mahfudz, serta mengimani dan hanya berpedoman kepada Kitabillah Al-Quranul Karim dan Sunnah Rasulullah SAW dalam Al-Hadits.
مَنْ قَالَ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا وَبِمُحَمَّد رَسُولاً وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّة
Barang siapa yang berkata aku ridho Allah sebagai Tuhanku, Islam agamaku, Muhammad utusanku maka ia akan dimasukkan ke surga. (Sunan Abi Dawud 1529).
Tengok pedoman dan praktek ibadahnya warga LDII, mereka hanya berpedoman pada Kitab Suci AlQuran dan sunnah Rasulullah SAW (sabda/ucapan, kelakuan & cerita Rasulullah SAW) dalam Al-Hadits, kemudian warga LDII berusaha konsekwen memahami, mendalami dan mempraktekkan terhadap apa yang dipelajarinya. Lha kemudian dikatakan sesat. Jadi yang gimana donk yang tidak sesat, sementara yang sudah mempercayai rukun iman dan sudah berpedoman pada Al-Quran dan Al-Hadits, di anggap sesat?? Apa yang mengamalkan buku karangan dan asal comot ilmu tanpa jelas rujukannya?
Jangan karena masalah ada perbedaan dalam praktek ibadah/furuiyyah, kemudian di cap sesat!
Mungkin saja perbedaan tersebut karena ketidaktahuan saja, sebagai contoh : bukankah praktek takbiratul ihram itu banyak macamnya, namun sebenarnya semuanya dicontohkan oleh Rasulullah SAW : ada “Allohuakbar kabiiro..dst, Inni Wajjahtu wajhiya lilladzi fathorossamaawaati wal ardli..dst, Allohumma ba’id baini…dst, juga praktek mengangkat kedua tangan dicontohkan Rasulullah SAW ada yang lurus pundak ada yang lurus dua telinga..
jadi mungkin karena ketidaktahuan saja (ada yang sudah mengkajinya, ada yang belum kesampaian ilmunya) sehingga ada perbedaan.
Contoh juga mengenai bab bacaan Quran : ada bacaan hafs, ada bacaan Warosy, ada bacaan Ibnu katsir, dsb (ada 21 jenis cara membaca AlQuran), semuanya ok dibenarkan oleh Rasulullah. Masih ingat khan saat Pak umar Bin khotob mengadukan salah satu sahabat Rasul yang kedapatan cara membaca yang tidak umum yang biasanya dibaca orang-orang.
Saat dihadapkan di depan Rasulullah dan masing-masing disuruh baca, akhirnya dihukumi oleh Rasulullah keduanya bacaannya benar karena memang ada 21 jenis bacaan cara membaca AlQuran. Bagi yang belum tahu, yaa merasa aneh, asing.
3. Niat warga LDII semata-mata Niat Karena-Alloh (Ingin Masuk Surga, Selamat/terhindar dari Neraka Alloh) dan Semata-mata urusan Ibadah kepada Alloh SWT. Tidak ada niat-niat lain selain ingin mendapat Ridho Alloh, pertolongan Alloh dan dimasukkan Surga Alloh. Tidak ada niat politik, ekonomi, sosbud, hankam dll apalagi niat makar terhadap negara/mendirikan negara Islam yang merupakan tujuan sempit keduniawian. Visi Misi LDII jauh ke depan yaitu ingin Berhasil Masuk Surga dan Selamat dari Neraka Alloh. Ibadah lancar.
4. Warga LDII selalu dinasehati agar berbudi luhur baik sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat, berbangsa dan bernegara serta Menjunjung Tinggi Ukhuwah Islamiyah, ukhuwah Wathoniyah, Ukhuwah Basyariyah. Nah ini yang selalu diamanatkan kepada segenap warga LDII, namun mengingat padatnya kegiatan warga LDII sehingga kadang-kadang lupa bersosialisasi dengan masyarakat sekitar sehingga sering terjadi kecemburuan sosial dan friksi/gesekan dengan masyarakat sekitar misal karena masalah parkir, masyarakat ada yang terusik dsb. Untuk hal ini, kami terus memberikan pembinaan kepada warga LDII agar berbuat baik, sopan santun, unggah ungguh, papan-empan-adepan.
Warga LDII juga senantiasa diberi pengarahan dan pembinaan agar bisa saling menghormati (tasamuh) & saling memahami (tafahum) baik antar maupun inter umat beragama. Bila LDII ditanya tentang praktek melafalkan niat dalam sholat, kami memang tidak mengamalkannya, tapi kami menghargai dan menghormati bagi yang mengamalkannya.
Jadi tidak benar LDII mengajarkan untuk mengkafir-kafirkan orang lain yang bukan golongannya. Namun, namanya orang banyak kadang terjadi perbedaan pemahaman. Nah, untuk orang tersebut mari kita bina sama-sama. Mengkafir-kafirkan dan menajiskan orang lain yang bukan golongannya seperti yang diisyukan kepada LDII, itu bukanlah doktrin LDII.
أَيُّمَا امْرِئٍ قَالَ لأَخِيهِ يَا كَافِرُ فَقَدْ بَاءَ بِهَا أَحَدُهُمَا إِنْ كَانَ كَمَا قَالَ وَإِلاَّ رَجَعَتْ عَلَيْهِ
Siapa saja yang berkata kepada saudaranya (yang Muslim), “Hai kafir,” maka sungguh tuduhan itu berlaku kepada salah seorang dari keduanya, jika memang tuduhan itu benar; jika tidak, tuduhan itu kembali ke pihak penuduh.
(HR. al-Bukhari, Muslim dan Ahmad).
5. LDII sudah diuji dan LULUS! Ibarat emas, LDII sudah ditest/ “di leler“, bolak-balik diterpa ujian baik berupa cercaan, fitnahan, gunjingan, dll dan Alhamdulillah berkat nashrumminalloh (pertolongan Alloh) sampai detik ini berjalan lancar, makin berkembang, berbuah dan berbarokah, insyaAllah ila qurbi yaumil qiyamah.
Sehingga muncul jargon : ” Ribuan Rintangan, Jutaan Pertolongan, Milyaran Keberhasilan, Surga Menunggu”. Mohon jargon di atas jangan di salah tafsirkan. Bukan merasa pol dan benar sendiri. Hanya penyemangat saja dan bukankah kita dalam ibadah harus YAKIN. Kalau ibadah nggak yakin khan jadi tidak semangat !
Lha kemudian kenapa LDII terus difitnah sesat, dirintangi, digegeri dsb. Sebenarnya sederhana saja, MEMANG SUDAH DALILNYA/PEMBAWAANNYA ! Sebaik apapun dan sebudi luhur apapun, tetap dalil tidak mansukh. Nabi Muhammad SAW kurang baik bagaimana, malah gelarnya adalah “Al Amin” alias Orang Yang Terpecaya. Tapi begitu di utus jadi Nabi, kok tetap dirintangi ya? ya itu tadi, dalil jalan terus dan harus mencocoki dalil.
Mari kita khidmati ucapan Bukhaira Sang Ulama Yahudi-Nasrani di dalam Hadits Shahih Bukhory :
” Lam ya’thi rojulun qottu bimitslima ji’ta illa uudiya”
Tidak datang dikalangan kalian seorang laki-laki yang membawa (risalah kebenaran) seperti yang dibawa oleh engkau (Nabi Muhammad) kecuali akan digegeri/dirintangi.
Dalam Surah AlBaqarah :
“Am hasibtum antadkhulul jannah walamma ya’tikum matsalulladziina kholau min qablikum, mattsathumul ba’tsa, wadhorro, wajulzilu, hatta yaquulaarasuulu wallaziina aamanu ma’ahu : ‘mataa nashrulloh’, alaa inna nashrolloohi qoriibb” artinya: “janganlah kalian menyangka/mengira akan masuk surga, bilamana belum merasakan cobaan orang-orang sebelum kalian, yaitu mereka tertimpa bahaya, kemelaratan (kekurangan diri dan harta) dan digonjang-ganjingkan (digegeri, dimusuhi, difinah, dirintangi), sampai-sampai saking beratnya cobaan maka Rasul dan orang-orang beriman yang besertanya sambat “kapankah pertolongan Alloh akan datang”?. Alloh menjawab : ingatlah bahwa pertolongan Alloh itu dekat.
KALAU LDII SESAT, TENTU IN SYAA ALLAH LDII TIDAK AKAN EKSIS HINGGA SAAT INI .
Itu sudah merupakan bukti kuat bahwa Allah meridhoi sehingga memberikan PERTOLONGAN-NYA. Tiada daya dan upaya kecuali milik Allah SWT.
Kalau tanpa pertolongan Allah, mana mungkin LDII bisa eksis dan berkembang hingga saat ini? Akhirnya, Bukan LDII nya yang Sesat tapi Info yang berkembang yang justru Menyesatkan.
InsyaAllah saat ini sudah banyak pembaca yang cerdas dan tidak mudah termakan isyu menyesatkan yang dihembuskan dari orang-orang yang tidak memiliki wawasan kebangsaan dan ingin memecah belah umat Islam merobek ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah basyariyah (kerukunan/persaudaraan sebagai sesama muslim, sebagai sesama anak bangsa dan sebagai sesama umat manusia.
Justifikasi sesat itu harus dilakukan melalui proses pembuktian (bayyinah). Jika sudah terbukti sesat dengan bukti-bukti yang meyakinkan, maka harus dikatakan sesat. Kemudian penganutnya didakwahi agar bertobat dan kembali pada yang haq, yaitu Islam. Wallâhu a’lam bi ash-shawâb.
Sebaliknya jika anda menuduh kami sesat yang notabene kami adalah saudara muslim sebangsa setanah air, kita sudah sama-sama tahu bagaimana hukumnya menuduh orang lain dan bagaimana bila ternyata tuduhan tersebut tidak benar maka tuduhan tersebut akan kembali kepada anda sendiri!
Fuih, panjang banget ya tulisan ini, mudah-mudahan Alloh SWT memberi kita kefahaman, manfaat dan barokah serta senantiasa memberi ridha-Nya..aamiin.
Kesempurnaan hanya milik Alloh SWT. Mohon maaf bila ada kalimat yang kurang berkenan dan kesalahan karena keterbatasan penulis.
Sekian, bila ada tambahan dan masukan positif tentang LDII dari pembaca silakan tuliskan di kolom komentar.
Social Media Share